Siak di Zona Orange, Bupati Alfedri Segera Lakukan Evaluasi 

Siak di Zona Orange, Bupati Alfedri Segera Lakukan Evaluasi 
Bupati Siak Alfedri dan Kadiskes dr Toni Candra saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Siak.

SIAK (RIAUSKY.COM)- Pemkab Siak segera melakukan evaluasi terhadap penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya. 

Kebijakan tersebut untuk melihat sejauh mana perkembangan penanganan kasus dan implikasinya terhadap aktivitas masyarakat. 

Kepada wartawan di Siak, Senin (24/5/2021), Bupati Alfedri mengungkapkan saat ini, Siak sudah masuk ke Zona Orange, dan dia berharap kondisinya bisa lebih baik lagi. 

“Tingginya angka penularan Covid -19 ini menyebabkan Siak masih berada dalam kategori zona oranye. Ini artinya masih dalam kategori sedang namun kita tidak ingin naik ke merah,” kata Bupati Siak Alfedri

Dia juga menjelaskan, ada kecamatan di Kabupaten Siak dengan kasus positif Covid-19 tertinggi, ini 4 daerah angka penularannya tinggi.

Dia juga menyebutkan, kondisi Covid-19 di Kabupaten Siak masih belum terkendali. Angka pertambahan pasien baru masih terlalu tinggi yakni di atas 20 kasus per hari.

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kabupaten Siak, dari 12 kecamatan terdapat 4 kecamatan dengan angka penularan kasus Covid-19 tertinggi.

Yakni Kecamatan Tualang sebanyak 1.411 orang, Kecamatan Siak 710 orang, Kecamatan Dayun 338 orang dan Kecamatan Sungai Apit 283 orang.

Karena itulah, lanjut Alfedri, fokus Pemkab Siak saat ini adalah menangani kasus Covid-19 ini.

Pihaknya sudah mempercepat pemberian vaksinasi massal kepada seluruh masyarakat agar dapat menekan angka penularan Covid-19 tersebut.

"Vaksinasi massal sudah kita laksanakan sejak H-3 lebaran Idul Fitri 1442 H. Kita menargetkan kecamatan yang tertinggi kasus positif Covid-19 kemudian disusul vaksinasi serentak. Sudah 13.800 vaksin yang kita lakukan,” kata dia.

Ia menguraikan, Siak masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19 sejak awal Ramadan 1442 H.

Pihaknya melaksananan PPKM dan pengetatan penyekatan terhadap orang masuk ke Siak.

Hal tersebut memberikan dampak bahwa berkurangnya kasus sehingga menempatkan Siak dalam kategori zona oranye.

"4 kecamatan dengan tingkat penularan tertinggi telah diprioritaskan untuk menerima vaksinasi massal. Kemudian baru disusul kecamatan lain,” kata dia.

Menurut Alfedri, upaya lain untuk menekan Covid-19 di Siak dengan memperpanjang operasi penyekatan arus mudik/balik dan penutupan tempat-tempat wisata.

Kegiatan ini telah melampaui waktu sehingga ada tambahan waktu yang dilakukan.

Kegiatan dimulai dari 6-17 Mei ditambah 8 hari lagi dari 18-24 Mei 2021.

“Hari ini terakhir penyekatan dan besok kita akan mengevaluasi apakah perlu diperpanjang atau tidak,” kata dia.

Alfedri juga meminta kepada seluruh camat dan penghulu kampung agar melakukan sosialisasi secara masif penerapan protokol kesehatan di wilayahnya.

Dia juga mengajak penerima vaksin seperti ustadz, da'i, pendeta, pedagang, pelayan umum dan lansia agar dapat berpartisipasi aktif pada pelaksanaan penerapan protokol kesehatan.

“Kami akan selalu pantau keadaan ini, agar setiap hari ada upaya kita untuk menekan angka Covid 19 di Siak," ujarnya.

"Mohon kiranya dukungan masyarakat agar pekan depan kita sudah berada di zona hijau,” imbuh Alfedri.(advertorial)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index